peran ogoh ogoh dalam ritual pengerupukan
Peran Ogoh-Ogoh dalam Ritual Pengerupukan
Ogoh-Ogoh memiliki peran sentral dalam ritual pengerupukan, yaitu rangkaian upacara yang dilakukan pada malam hari sebelum Hari Raya Nyepi. Dalam tradisi masyarakat Bali, pengerupukan bertujuan untuk mengusir energi negatif, Bhuta Kala (roh jahat), dan segala gangguan yang dapat menghalangi harmoni alam semesta. Ogoh-Ogoh, sebagai representasi Bhuta Kala, memainkan peran penting dalam ritual ini.
---
1. Representasi Bhuta Kala
Bhuta Kala sebagai Energi Negatif
Dalam ajaran Hindu Bali, Bhuta Kala melambangkan kekuatan negatif, seperti keserakahan, kebencian, dan nafsu buruk, yang perlu dikendalikan agar tidak mengganggu keseimbangan alam.
Ogoh-Ogoh, yang dibuat menyerupai makhluk menyeramkan seperti raksasa, simbolis menggambarkan wujud dari energi negatif tersebut.
Media untuk Menangkap Energi Negatif
Keberadaan Ogoh-Ogoh diyakini dapat menangkap dan menampung Bhuta Kala, sehingga energi ini dapat dimurnikan atau disingkirkan melalui prosesi berikutnya.
---
2. Ritual Pengerupukan dengan Ogoh-Ogoh
1. Prosesi Melasti dan Tawur Kesanga
Sebelum pengerupukan, dilakukan upacara Melasti (pembersihan simbol-simbol suci) dan Tawur Kesanga (upacara penyucian alam).
Ogoh-Ogoh sering diberi sesajen atau banten sebagai simbol penghormatan kepada Bhuta Kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia.
2. Parade Ogoh-Ogoh
Pada malam pengerupukan, Ogoh-Ogoh diarak keliling desa oleh pemuda banjar dengan diiringi gamelan atau tabuhan bleganjur yang keras.
Suara gamelan dan sorak-sorai diyakini dapat mengusir energi negatif yang tersembunyi di lingkungan sekitar.
3. Pemusnahan Ogoh-Ogoh
Setelah parade, beberapa Ogoh-Ogoh dibakar sebagai simbol pemurnian. Api dianggap mampu menghancurkan energi negatif dan mengembalikannya ke asalnya.
Pembakaran ini juga melambangkan penghancuran sifat buruk dalam diri manusia.
---
3. Fungsi dan Makna Spiritual
1. Pembersihan Alam Semesta
Ogoh-Ogoh membantu mengembalikan keseimbangan antara manusia, alam, dan roh dengan "mengusir" energi negatif yang dianggap merusak harmoni tersebut.
2. Refleksi Diri
Melalui simbolisme Bhuta Kala, masyarakat diajak untuk merenungkan sifat buruk dalam diri mereka sendiri dan berusaha untuk menjadi individu yang lebih baik.
3. Penyatuan Komunitas
Ritual pengerupukan dengan Ogoh-Ogoh mempererat hubungan antaranggota komunitas melalui kerja sama dalam pembuatan dan pelaksanaan parade.
---
4. Simbolisme dalam Parade Ogoh-Ogoh
1. Ekspresi Artistik
Ogoh-Ogoh menampilkan kreativitas masyarakat dalam menggabungkan elemen seni tradisional dan modern.
2. Manifestasi Bhuta Kala
Wajah menyeramkan, postur besar, dan warna mencolok dari Ogoh-Ogoh menggambarkan kekuatan destruktif yang harus dikendalikan.
sumber
denpasar.go.id
prokomsetda.bululengkap.go.id
Sangat informatif!
BalasHapus