makna filofis dan simbolisme dalam ogoh ogoh


 Ogoh-ogoh memiliki makna filosofis dan simbolisme yang mendalam dalam budaya dan tradisi Hindu Bali. Patung-patung ini tidak hanya merupakan karya seni, tetapi juga medium spiritual yang merepresentasikan berbagai nilai dan ajaran. Berikut adalah penjelasan tentang makna filosofis dan simbolisme ogoh-ogoh:


1. Simbol Bhuta Kala (Energi Negatif)


Ogoh-ogoh melambangkan bhuta kala, yaitu kekuatan negatif atau roh jahat yang ada di alam semesta. Dalam ajaran Hindu Bali, bhuta kala diyakini sebagai energi destruktif yang dapat mengganggu harmoni kehidupan. Dengan menciptakan dan mengarak ogoh-ogoh, masyarakat bermaksud untuk "mengumpulkan" dan "mengusir" energi negatif tersebut.


2. Pembersihan Diri dan Lingkungan


Ogoh-ogoh menjadi simbol penyucian diri (sekala dan niskala) serta lingkungan dari sifat buruk seperti keserakahan, amarah, dan kebencian. Prosesi arak-arakan dan pembakaran ogoh-ogoh di malam pengerupukan mencerminkan penghancuran sifat-sifat negatif tersebut, sekaligus mempersiapkan diri untuk Hari Raya Nyepi, yang merupakan hari suci untuk introspeksi.


3. Representasi Dharma dan Adharma


Dalam bentuknya yang menyeramkan dan menakutkan, ogoh-ogoh menggambarkan adharma (ketidakteraturan atau kejahatan). Namun, proses pembakaran ogoh-ogoh mencerminkan kemenangan dharma (kebajikan) atas adharma, sesuai dengan ajaran Hindu yang mengutamakan keseimbangan dan harmoni di dunia.


4. Media Pengingat Nilai Spiritual


Ogoh-ogoh juga berfungsi sebagai pengingat bagi manusia tentang bahaya sifat buruk dan ego yang dapat menghancurkan harmoni kehidupan. Wujudnya yang besar dan megah menjadi simbol betapa besarnya pengaruh sifat buruk jika tidak dikendalikan.


5. Simbol Kreativitas dan Gotong Royong


Selain aspek spiritual, ogoh-ogoh mencerminkan kreativitas seni dan nilai kebersamaan dalam masyarakat Bali. Proses pembuatannya melibatkan kolaborasi antaranggota banjar (komunitas adat), yang memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong.


6. Refleksi Kehidupan Manusia


Dalam beberapa bentuknya, ogoh-ogoh menggambarkan makhluk mitologi atau tokoh-tokoh yang sarat makna filosofis. Contohnya, ogoh-ogoh berbentuk raksasa melambangkan keserakahan, sementara ogoh-ogoh dengan wujud binatang melambangkan sifat primitif manusia yang harus dikendalikan.


7. Persembahan kepada Alam Semesta


Ogoh-ogoh adalah bagian dari upacara Bhuta Yajna, yaitu persembahan kepada bhuta kala sebagai wujud penghormatan dan permohonan agar mereka tidak mengganggu kehidupan manusia. Ini mencerminkan filosofi keseimbangan antara manusia, alam, dan kekuatan spiritual (Tri Hita Karana).


sumber

instiki.co.id

detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

peran ogoh ogoh dalam ritual pengerupukan

sejarah asal usul ogoh ogoh bali

proses kreatif dalam pembuatan ogoh ogoh