peran generasi muda dalam pelestarian ogoh ogoh
Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Tradisi Ogoh-Ogoh
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan tradisi Ogoh-Ogoh di Bali. Sebagai pewaris budaya, keterlibatan mereka dalam proses pembuatan, pelaksanaan, hingga inovasi dalam tradisi ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi. Berikut adalah beberapa peran generasi muda dalam pelestarian tradisi Ogoh-Ogoh:
---
1. Partisipasi Aktif dalam Pembuatan Ogoh-Ogoh
1. Kerja Sama dalam Komunitas Banjar
Generasi muda, khususnya para pemuda banjar, biasanya menjadi motor penggerak dalam proses pembuatan Ogoh-Ogoh.
Mereka terlibat langsung dalam desain, konstruksi, pengecatan, hingga dekorasi Ogoh-Ogoh.
2. Belajar dari Generasi Terdahulu
Anak muda belajar teknik dan filosofi pembuatan Ogoh-Ogoh dari orang tua atau tokoh adat setempat, sehingga tradisi tetap autentik.
3. Penggunaan Teknologi Modern
Generasi muda sering memperkenalkan teknologi baru seperti desain 3D, penggunaan motorik animasi, atau efek LED untuk mempercantik Ogoh-Ogoh.
---
2. Inovasi Tanpa Meninggalkan Nilai Tradisional
1. Pembaruan Desain
Anak muda sering menghadirkan desain yang lebih kreatif dan relevan dengan isu-isu kontemporer, seperti tema lingkungan, kritik sosial, atau budaya pop.
2. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan
Kesadaran akan pentingnya pelestarian alam mendorong generasi muda untuk memilih bahan yang lebih ramah lingkungan, menggantikan styrofoam dengan bambu atau kertas daur ulang.
3. Penyesuaian Tradisi dengan Era Digital
Generasi muda juga mempromosikan tradisi Ogoh-Ogoh melalui media sosial, video dokumenter, dan konten kreatif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
---
3. Peran dalam Parade dan Ritual
1. Keterlibatan dalam Parade
Pemuda banjar biasanya menjadi tim utama dalam mengarak Ogoh-Ogoh saat malam pengerupukan, memperlihatkan semangat kebersamaan dan tanggung jawab.
2. Menjadi Duta Budaya
Dalam konteks wisata budaya, generasi muda memainkan peran sebagai duta tradisi, menjelaskan makna Ogoh-Ogoh kepada wisatawan lokal maupun internasional.
3. Melestarikan Nilai Spiritual
Mereka juga berperan dalam menjaga keseimbangan antara aspek artistik dan nilai spiritual Ogoh-Ogoh, memastikan tradisi ini tetap sesuai dengan ajaran Hindu Bali.
---
4. Edukasi dan Penyebaran Budaya
1. Mengajarkan Generasi Selanjutnya
Generasi muda tidak hanya melanjutkan tradisi tetapi juga menjadi mentor bagi anak-anak yang lebih muda untuk mempelajari seni dan makna Ogoh-Ogoh.
2. Promosi di Dunia Pendidikan
Tradisi Ogoh-Ogoh sering diperkenalkan dalam kegiatan sekolah atau universitas, sehingga lebih banyak anak muda memahami pentingnya pelestarian budaya.
3. Kolaborasi Budaya
Generasi muda juga membawa tradisi ini ke luar Bali melalui festival seni dan budaya, memperkenalkan Ogoh-Ogoh ke panggung internasional.
---
5. Tantangan yang Dihadapi Generasi Muda
1. Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi
Generasi muda sering dihadapkan pada tantangan untuk tetap mempertahankan tradisi di tengah arus budaya global yang cenderung individualis.
2. Biaya dan Sumber Daya
Pembuatan Ogoh-Ogoh membutuhkan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit, sehingga keterbatasan dana kadang menjadi hambatan.
3. Pergeseran Minat
Sebagian anak muda lebih tertarik pada teknologi modern dan budaya pop, sehingga minat terhadap tradisi lokal berkurang
.sumber
e-jurnal.unmas.ac.id
pancarpos.com
Komentar
Posting Komentar